Search This Blog

Saturday, December 18, 2010

Tuhan penghibur bagi orang yang mengalami kesesakan.

Mazmur 59:17 Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.

Entah kenapa hari ini saya begitu tertarik dengan ayat ini dan begitu ingin sekali menulis masalah kesesakan. Kesesakan adalah suatu keadaan yang berada dalam tekanan. Kesesakan yang tidak terkendali akan membuat orang mengalami yang namanya depresi. Lama kelamaan menjadi sakit jiwa atau setidak-tidaknya menjadi orang yang linglung. Kesesakan disebabkan oleh beberapa hal antara lain penindasan, beban-beban permasalahan yang mengganggu pikiran dan lain-lain.
Jujur, saat ini saya sedang merasakan sedikit kesesakan karena sedang merindukan anak dan istri yang sudah seminggu saya tinggalkan di Medan. Saat ini saya berada di Kota Pekanbaru sehubungan dengan adanya tugas dari kerjaan.
Saudaraku, kondisi dunia saat ini membuat banyak orang hidup dalam kesesakan. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang mengalami kebangkrutan usaha, ada pula yang mengalami putus cinta dan lain sebagainya. Dan yang paling merasakan kesesakan pada saat ini adalah penduduk Palestina yang baru saja menghadapi gempuran-gempuran pesawat tempur Israel. Tapi percayalah, kesesakan apapun yang sedang kita alami, datanglah kepada Tuhan karena pada-Nya kita akan mendapat penghiburan dan kekuatan.

Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tuhan Yesus itu sungguh baik, Dia bisa merasakan apa yang sedang kita alami. Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia rela turun ke dunia menjadi sama dengan kita. Dia Zat yang maha kuasa merendahkan dirinya menjadi manusia sehingga Dia juga turut merasakan penderitaan-penderitaan manusia. Bukankan itu luar biasa? Apa yang kita rasakan, Dia juga merasakannya. Itulah sebabnya Dia berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Oleh sebab itu seberat apapun permasalah kita saat ini mari datang kepadaNya. Kita serahkan beban kita pada-Nya karena Dia akan memberikan kelegaan.

I Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Saudaraku, ayat ini memberi penjelasan kepada kita bahwa apapun kesesakan yang sedang kita alami, itu adalah pencobaan biasa dan manusiawi. Artinya bahwa pencobaan itu masih sebatas kekuatan manusia. Mengapa? Karena Tuhan tidak pernah mengijinkan kita di cobai melebihi kekuatan kita. Tuhan tidak pernah mencobai kita, iblislah yang sering mencobai kita. Karena iblis ingin kita jatuh dan berbalik dari jalan Tuhan.Oleh sebab itu ingatlah saudara, ketika kita dicobai jangan bersungut-sungut karena sungut-sungut adalah tabiat orang fasik (Yudas 1:16). Tapi ingatlah bahwa pencobaan itu tidak pernah melebihi kekuatan kita.

Saudara ingat Ayub? Ayub diijinkan oleh Tuhan untuk di cobai oleh Iblis. Namun Tuhan tidak mengijinkan Iblis mengambil nyawa Ayub. Dalam satu hari seluruh harta dan anaknya binasa, yang tinggal hanya ia dan istrinya, bahkan akhirnya istrinya mengutuki dia pula. Namun Ayub tidak bersungut-sungut malah ia berkata begini “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"(Ayub 1:21). Luar biasa iman Ayub!

Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Terkadang Tuhan sengaja membiarkan kita di cobai, tujuannya untuk menguji kemurnian iman kita dan yang pasti ujian itu akan menghasilkan ketekunan. Kemurnian iman kita belum kelihatan kala kita hidup senang-senang dan nyaman. Kemurnian iman hanya bisa dilihat pada saat kita sedang berada dalam pencobaan. Kemurnian iman Ayub teruji pada saat dia berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan”. AMIN

No comments:

Post a Comment