Search This Blog

Saturday, December 18, 2010

Karakter kita di bentuk oleh lingkungan kita

Amsal 22:24-25 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

Dari ayat diatas dengan jelas kita dapat melihat bahwa pergaulan sangat menentukan karakter kita. Siapa kita dan bagaimana karakter kita akan ditentukan oleh pergaulan dan lingkungan kita. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang pemarah, maka suatu saat kitapun akan memiliki sikap demikian. Jika kita bergaul dengan orang yang suka bersungut-sungut maka kitapun akan memiliki karkter yang suka bersungut-sungut. Jika kita bergaul dengan orang yang pesimis maka karakter kitapun akan menjadi orang yang pesimis. Jika kita bergaul dengan orang yang suka menggosip maka kitapun akan menjadi orang yang suka menggosip. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan maka kitapun akan menjadi orang yang tidak takut akan Tuhan. Oleh sebab itu hati-hatilah dalam memilih pergaulan dan memilih lingkungan karena itu akan membentuk karakter kita.

Amsal 13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Ada seorang anak muda yang dahulunya takut akan Tuhan, baik dan rajin beribadah. Namun sekarang berubah 180 derajat, jarang beribadah dan malah diikat oleh judi bahkan dia sempat hidup dalam perjinahan dengan pergi ketempat-tempat prostitusi. Kehidupan yang dahulu taat kepada Tuhan menjadi tidak lagi. Perubahan itu terjadi setelah dia bergaul dengan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan.

Semasa ia kuliah, ia bergaul dengan orang-orang yang takut akan Tuhan, ia rajin beribadah di kampusnya dan ikut dalam organisasi kekristenan disana. Tetapi setelah tamat, ia masuk kedalam dunia yang baru yaitu dunia pekerjaan. Namun sangat disayangkan, didunia yang baru ini ia berada di lingkungan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Lingkungan ini perlahan-lahan membentuk karakternya. Apa yang biasa dilihatnya mempengaruhi pola pikirannya. Mungkin dahulu waktu baru masuk lingkungan itu, ia begitu tersiksa dengan keadaan itu karena bertentangan dengan hati nuraninya. Namun lama kelamaan hal itu sudah menjadi terbiasa baginya bahkah akhirnya dia pun ikut terlibat di dalamnya.

Hal yang demikian juga dialami oleh seorang sanak Abraham yang bernama Lot. Ketika Lot hidup bersama Abraham, kehidupannya baik dan dia hidup dalam kebenaran dan Lot juga di berkati Tuhan seperti Abraham. Namun suatu ketika ia memilih memisahkan diri, namun sangat di sayangkan Lot memilih tempat dan lingkungan yang sangat tidak baik. Lingkungan yang moral dan etikanya rusak parah. Lingkungan yang hidupdalam gelimang dosa, dimana perjinahan dan perilaku seksual yang menyimpang memenuhi tempat itu. Awal mulanya mungkin ia merasa tersiksa, namun lama kelamaan perilaku itu menjadi biasa baginya, bahkan ia sempat kompromi dimana tanpa berpikir panjang menawarkan kedua anak perempuannya ketika orang-orang Sodom datang hendak mengambil kedua malaikat yang ada dalam rumahnya. Hal ini dapat kita baca pada ayat dibawah:

Kejadian 19:8 Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."

Bukan hanya Lot yang terpengaruh, kedua anaknya lebih parah lagi. Ketika mereka sampai di tempat daerah yang dituju setelah mereka keluar dari Sodom, mereka mengatur siasat untuk “tidur” dengan ayah kandungnya sendiri. Ini adalah suatu perbuatan yang keji. Itulah sebabnya mereka melahirkan anak-anak yang hidup dalam kutuk yaitu bani Moab dan Amon. Karena mereka adalah anak yang lahir dari hubungan antara anak dan ayah kandung. Itu dapat kita lihat pada Kejadian 19:30-38. Lingkungan yang buruk membuat moral dan etika mereka menjadi buruk.

Maka oleh sebab itu hati-hatilah bergaul dan memilih lingkungan. Pilihlah pergaulan dan lingkungan yang baik maka kita akan menjadi baik. Bergaullah dengan anak-anak Tuhan maka kita akan menjadi anak-anak Tuhan. Bergaullah dengan orang-orang yang takut akan Tuhan maka kita akan menjadi orang yang takut akan Tuhan.Dan yang terakhir Bergaullah dengan orang yang diberkati maka kitapun akan di berkati. Pergaulan akan menentukan apa karakter dan siapa kita. Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment