Search This Blog

Saturday, December 18, 2010

Tanda Mengenal Allah 1



Setelah mengupas kebahayaannya, sekarang kita masuk lebih dalam lagi...
Apa sesungguhnya pengenalan Allah yang sejati? 
Benarkah kita mengenal Allah? 
Bagaimana mengetahui bahwa kita sudah mengenal Allah?
Adakah tanda-tandanya?

Mengenal Allah harus dibedakan antara:

Knowing about God: Cakap mendefinisikan Allah itu seperti apa, melalui kotbah, ikut P.A., kelas pembinaan; (mendengar kata orang setiap hari tentang Allah), dengan;

Knowing God: Bergaul pribadi dengan Allah setiap hari. Saya mengenal Yesus artinya: Saya bisa mengatakan He is Presence In My Life. Inilah tanda sejati orang mengenal Allah.

Lima tanda yang utuh dalam mengenal Allah: 

1. Hati yang remuk dan rendah hati.
2. Haus akan firman Tuhan.
3. Adanya sikap seperti seorang anak kecil.
4. Belajar taat pada Firman-Nya.
5. Merasa sedang diubahkan segambar dengan Tuhan.

Hati yang remuk dan rendah hati

Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Allah ada di mana? Banyak yang berkata, Allah ada di mana-mana. Memang Dia maha hadir, tetapi kehadiran-Nya yang mengubah hidup tidak dirasakan semua orang, bukan? Perhatikan firman yang berkata: ”Allah yang bertahta di tempat yang Maha Tinggi. Rumah-Nya di tempat yang Kudus, tetapi juga bersemayam bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati!”

Pengenalan akan Allah yang sejati dimulai dari dua kondisi hati: Remuk dan rendah hati.

Bagaimana sih remuk dan rendah hati? Artinya kita sampai pada sikap: ”I need You, Lord!” Sebab itu, seorang yang sombong plus arogan pasti tertutup bagi Tuhan. 

Kapan orang bisa sadar hal ini? Saat melihat diri begitu kotor dan melihat Tuhan begitu suci. Bercermin diri begitu lemah, memandang Tuhan begitu kuasa. Akhirnya...memilih untuk bertobat, menerima Kristus sebagai Juruselamat Pribadi.

Inilah sebuah awal. Pastinya, hati yang remuk dan rendah hati harus terus dialami sampai mati, saat membaca firman Tuhan, ketika berdoa, waktu bekerja, kuliah, dimanapun, kapan saja, dalam konteks apapun. 

I need You, Lord seyogyanya tidak putus-putus hadir meliputi kehidupan kita sehari-hari. 

Akhirnya, jiwa seperti ini harus dilatih. Kalau tidak, His presence is only IDEA! 

(bersambung)

No comments:

Post a Comment