Search This Blog

Thursday, January 27, 2011

Harapan


Dunia tidak lagi menjadi sebuah sandaran, 
dimana yang susah tidaklah dihiraukan
 
dimana yang senang tidak lagi peduli kepada yang lain
 
dimana yang menderita tidaklah diperhatikan
 
dimana yang be
rkuasa tidak lagi menegakkan keadilan.

Kedamaian telah hilang, yang ada hanyalah peperangan.
Sukacita telah hilang, yang ada hanyalah pengkhianatan. 
Doa telah hilang, yang ada hanyalah keegoisan.
 

Dunia melupakan Penciptanya
 
Manusia melupakan Pembentuknya
 
Berhala memalingkan Yang Mahakuasa
 
Namun masih ada jalan,
 untuk keluar dari kesalahan. 
Namun masih ada kesempatan,
 untuk kembali 
kepada pertobatan.

Harapan memberikan jalan bagi mereka yang terdiam, 
untuk datang kembali kepada keselamatan.
 
Harapan membukakan pintu bagi mereka yang terbelenggu,

untuk menerima keadilan dan kasih. 
Harapan melepaskan kedamaian bagi mereka yang berselisih,

untuk saling mengasihi dan mengampuni. 
Harapan membawakan arah bagi mereka tersesat,
 
untuk mengikuti kebenaran.
 
Harapan membangkitkan doa bagi mereka yang ber
beban, 
untuk berdiri dan berjalan di atas kuasa Tuhan.
 

Yesus telah menjadi harapan,
 
bagi mereka yang terbelenggu dalam dosa

bagi mereka yang terpuruk dalam kesesakan
bagi mereka yang tertindas oleh ketidakbenaran 

Yesus telah memberikan harapan,
 
menjadi terang di dalam kekelaman
 
menjadi gar
am di dalam ketidakrasaan 
menjadi teladan di dalam ketidak-adilan.


Yesus selalu ada untuk membawa harapan itu
bagi kita
 ditengah-tengah badai pergumulan 
kita tidak pernah sendirian
 
saat kita jatuh dan terpuruk

Yesus adalah satu-satunya yang akan mengangkat hidup kita.

Kejadian 16-18



Nats : Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa (1 Raja-raja 19:12)

Bacaan : 1 Raja-raja 19:9-13


Seorang teman saya berkata, "Hidup saya ini biasa-biasa saja. Saya tidak pernah merasakan pengalaman rohani yang luar biasa; sesuatu yang menakjubkan, yang bisa membuat saya atau orang lain yang tahu tercengang. Karena itu, tidak ada yang bisa saya ceritakan sebagai ke-saksian."


Bisa jadi banyak orang seperti teman saya itu, yang menganggap pengalaman rohani, atau pengalaman dengan Tuhan, mesti dalam wujud kejadian-kejadian yang luar biasa, hebat, di luar akal. Misalnya, sembuh dari sakit parah, ketika sang dokter sendiri sudah angkat tangan, setelah didoakan Pendeta Anu. Atau, selamat dari kecelakaan fatal setelah menyerukan nama Tuhan Yesus berulang-ulang. Pokoknya kejadian yang spektakuler.


Padahal, sebetulnya pengalaman dengan Tuhan juga bisa kita nikmati dalam peristiwa biasa dan sehari-hari. Seperti yang digambarkan dalam bacaan Alkitab hari ini. Elia sangat tertekan karena hidupnya terancam. Ia lalu melarikan diri ke Gunung Horeb. Dikatakan:

Datanglah angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecah bukit-bukit. Namun, tidak ada Tuhan di sana (ayat 11). Begitu juga dalam gempa dan api, tidak ada Tuhan di sana. Sampai kemudian datanglah angin sepoi-sepoi, dan Elia merasakan kehadiran Tuhan (ayat 12, 13).


Ya, melalui kejadian-kejadian keseharian kita pun dapat merasakan pengalaman dengan Tuhan. Seperti ketika kita bangun dari tidur dan menghirup udara segar, atau ketika melihat anak-anak yang tengah bermain gembira. Masalahnya, maukah kita membuka mata hati kita untuk melihat dan merasakan kehadiran Tuhan di sana? -- AYA


KEHADIRAN TUHAN BISA KITA RASAKAN DAN ALAMI DALAM KEJADIAN SEHARI-HARI

Ulangan 20-22



Nats : Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mazmur 1:1)

Bacaan : Mazmur 1


Lewat internet, kini orang bisa belajar tentang apa saja dan bertemu dengan siapa saja yang ia inginkan. Analisis The Washington Post (Sekitar 4 tahun yang lalu, yaitu pada bulan Maret 2007) menunjukkan, ada 408 juta halaman website membahas soal seks dan 396 juta halaman membahas soal agama.


Jadi, seorang anak bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi; baik tentang seks maupun Tuhan, hanya lewat komputer di kamarnya. Bahkan ia bisa bergabung dengan kelompok pecandu narkoba, kelompok penggemar pornografi, kelompok religius, atau puluhan ribu kelompok lainnya. Munculnya aksi teroris, misalnya, dipicu oleh adanya website yang mempromosikan cara membuat bom bunuh diri!


Pemazmur menjelaskan bahwa di hadapan kita selalu terbentang dua jalan: jalan orang fasik atau jalan orang benar. Seseorang bisa memilih jalan kefasikan karena daya tarik atau pengaruh orang lain.

* Ia "berjalan menuruti nasihat" mereka yang mempromosikan gaya hidup melawan kehendak Tuhan.

* Ia "duduk dalam kumpulan pencemooh"; mendengarkan pendapat mereka yang memandang remeh Tuhan dan tak punya rasa takut kepada-Nya.


Dengan bergabung atau bersekutu bersama kelompok itu di dunia maya, iman kita bisa terkikis perlahan-lahan, sampai kita menjadi

* "sekam yang ditiupkan angin (ayat 4)". Orang terhilang yang dimakan setan zaman.


Teknologi modern membuat orang kini jauh lebih mudah untuk berjalan menuruti nasihat orang fasik. Maka, hati-hatilah ketika membuka sebuah halaman website. Sebelum memencet tombol "klik", bertanyalah lebih dulu: ke mana "klik" ini akan menuntun saya? Jalan orang fasik atau jalan orang benar? - JTI


JALAN ORANG FASIK BAGAIKAN JALAN TOL BEGITU SALAH MASUK, SUSAH BERPUTAR KEMBALI

cinta

manusia skg hanya faham cinta tu hnya mencintai n dcintai... tp tdk semua bgtu la... mksd sa, dorg2 yg sering jak sakit cinta... heee... sepatutnya cinta nie blh diperluaskn lg pngetahuan... sperti teman2 sa... sering sa dgr keluhan mreka.. bila putus dorg tak sggup.. dorg tdk mhu mnerima knyataan... sepatutnya, jika kita mncintai dia kita jg hrus bersedia melepaskn dia... mksd sa d sni ambil risiko... bukan hnya apabla break... klu time tu Tuhan mau ambl dia mcm na... harus ada risiko... jgn kita membiarkan benteng menjadi penghalang kita utk melakukan sesuatu di luar kawalan... salah satu buku yg sa bca mngenai 'hati yg hancur'... benteng adlah dosa yg harus kita robohkn... sprti cerita frman mngenai kota Jerikho... mm... mnusia berfikiran bhwa cinta itu sesuatu yg agung... ya.. mmg btul agung... kerna kita cinta akan Tuhan, keluarga n sglanya... tp apbla kita mnyentuh cinta kita terhadap psngan, mcm2 mksd yg mereka katakn... apbla kta jeles ertinya kita sgt cinta ma dia... apbla kita memberikan apa yg dia inginkn(ciuman/badan kita) mnunjukkn kita sgt mnyayangi dia.... frman ada kata, sdgkn kita melihat seseorg dgn nafsu pun dah dikatakn zina... nie pula ingin mnyatakn cinta kita melalui perbuatan.... tdk semua org bgtu tp tdk jg sdikit yg berfkiran gtu... lhat sja skg nie, ada kes buang bayi kerna mnunjukkn cinta dgn perbuatan yg salah.....kn...? nie la kepahamn mnusia yg jelas mngenai cinta... tetapi... puji Tuhan dan diberkati dan berbahagialah mereka yg mnilai mksd cinta yg sebenar2nya menurut kehendak Tuhan... pasti akan berbhagia selama2nya... 

skg, sa ingin kongsikn mngenai cinta di mata Tuhan Yesus... cinta yg Tuhan ingin kn ialah cinta yg suci, murni, penuh dgn tiang2 keikhlasan, kejujuran, kasih syg n kesetiaan.... Cinta di sini bermaksd Kasih... apbla kita juz mencintai tdk bermakna jika kita tdk mngasihi dy... cinta hnya secara kata2 yg manis dan snang di ungkapkn tp.. kasih adalah suatu karunia yg sudah diberikan olh Tuhan sjak dr awal lg... jika kita hnya mncintai mustahil kita mngasihi dia... frman ada ckp... dlm ketiga hal kasih adalah yg terutama... :))... so, bgtula yg Tuhan inginkn drpda kita... bukan hnya ingin mncintai tp harus dtanam persaan mngasihi.... terhadap sesiapa sja n yg utama terhadap Dia...cinta adalah spaya kita bersatu selama2nya dgn psangan... 

hope kita semua faham... Tuhan memberkati....S

renungan 19

Saya harap Anda baik-baik saja disana dan semakin dewasa dalam Tuhan Yesus.

“...,kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada....Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telahmati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:1:1-4)

Ayat ini adalah suatu perintah dari Tuhan. Kita di perintahkan untuk mencari dan memikirkan perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Dalam terjemahan bahasa aslinya, yaitu Yunani, kata memikirkan adalah PHRONEO yang berarti menaruh pikiran dan perasaan,perhatian, atau juga bisa diartikan memfokuskan pada perkara yang di atas (Yunani: Atas=ANO=Sorgawi). Berarti dapat disimpulkan bahwa mencari dan memikirkan perkara yang diatas bukan di bumi adalah memfokuskan hidup kita untuk selalu memandang jauh ke sorga.

Mungkin, ini masih sulit untuk di pahami.

Perumpamaan, ada seseorang yang bernama Tommy. Ia seorang Kristen, yang setiap hari minggu beribadah di sebuah gereja. Ia juga pelayanan di gereja tersebut, ia adalah guru sekolah minggu. Akan tetapi, ia belum mentaati perintah Tuhan Kolose 3:1-4. Ia masih belum fokus ke Kerajaan Sorga, hidupnya masih fokus di bumi. Ia masih memikirkan cara untuk menjadi orang kaya, ia ingin membeli mobil mewah, ingin membeli Handphone canggih seperti milik temannya, apalagi kalau ia jalan-jalan ke Mall, wahh,...bisa menghabiskan waktu berjam-jam, karena ingin ini dan itu. Tapi, karna ia mengalami Krisis ekonomi, ia selalu kuatir, tidak punya damai sejahtera, makan jadi nggak selera (hemat), tidur pun sangat sulit.

Seperti itulah perumpamaan yang menggambarkan orang yang fokus perkara-perkara yang ada di bumi, bukan di sorga. Tuhan ingin, hidup kita fokus ke Sorga,seperti pada Matius 6:33 “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Tuhan ingin kita menyadari, bahwa kita bukan berasal dari bumi, tapi dari Sorga. Kita di bumi hanyalah sementara, setelah itu kita memasuki masa kekekalan/keabadian. 

Sudahkah Anda mempersiapkan hidup Anda untuk hidup kekal? Sudahkah Anda memiliki kepastian kalau Anda tiba-tiba meninggal, nasib Anda bagaimana?

Saudaraku, saya mengajak Anda saat ini untuk benar-benar merespon firman Tuhan ini, marilah kita bersama-sama menggunakan kesempatan waktu hidup kita untuk mempersiapkan nasib kekal kita. 

Bukan bererti kita tidak perlu bekerja mencari uang, tidak perlu bersungguh-sungguh sekolah, tidak menikah, dsb, bukan begitu. Tapi, bagaimana seluruh aspek kehidupan kita adalah usaha untuk mempersiapkan masa kekal kita. Kita berusaha supaya kita berkenan di hadapan Tuhan. Saat kita bekerja, kita lakukan dengan segenap hati tanpa mengeluh untuk Tuhan, kia belajar sungguh-sungguh untuk menyenangkan hati Tuhan, kita membeli rumah untuk Tuhan, meskipun terlihat untuk keluarga. Jadikan Tuhan adalah fokus kita.

Dan, berlatihlah untuk disiplin, maksudnya, setiap hari HARUS bersama dengan Tuhan. Pagi hari kita mulai bersama Tuhan (berdoa dan merenungkan ALkitab), saat perjalanan menuju tempat kerja atau sekolah kita dengan suara lantang mengucapkan dan menghafal firman Tuhan, Selalu KONEK dengan Tuhan, dan coba berkreasi bagaiman hidup kita selalu fokus dengan Tuhan.

Nomor 1 di hati kita adalah Tuhan, nomor 2 adalah Tuhan, nomor 3 adalah Tuhan, semua hanya fokus Tuhan.

Kiranya Allah Bapa memberkati Anda melalui pesan ini, kiranya kasih karunia Tuhan Yesus turun atasmu, dan kiranya Roh Kudus selalu mengajar Anda supaya Anda fokus Tuhan.

renungan 18

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna. Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Teman, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. ALLAH yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. ALLAH lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami" hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Teman, jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Teman, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

renungn17

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi! tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara ; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transdensial untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat m! engubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transdensial tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki : menjadi ´kerang biasa´ yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara´. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja´.

So..sahabat mungkin saat ini kamu sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka krn orang2 disekitar kamu..cobalah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan didalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara2..."

Yosua 1-3; Markus 16



Nats : Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi (Kisah 17:26)

Bacaan : Efesus 4:1-6


Aristides, seorang pembela iman kristiani pada abad kedua, menulis hal berikut ini kepada Kaisar Roma, Hadrian, tentang orang-orang percaya pada zamannya:


"Mereka saling mengasihi satu sama lain. Orang-orang percaya itu tidak pernah pernah lalai menolong para janda; menyelamatkan anak-anak yatim piatu dari orang yang akan mencelakai mereka. Jika memiliki sesuatu, mereka akan memberikannya dengan rela kepada orang yang tidak punya apa-apa; jika melihat orang asing, mereka membawanya ke rumah mereka, dan mereka bersukacita seolah-olah orang asing itu adalah saudara mereka. Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai saudara biasa, tetapi saudara melalui Roh Kudus, di dalam Allah."


Sebagai manusia, kita semua berasal dari keluarga yang sama. Meskipun kita dipisahkan oleh segala batasan dan perbedaan, namun pada dasarnya kita semua adalah sama (Kisah 17:26).


Sebagai umat yang percaya kepada Yesus Kristus, apa pun yang menjadi perbedaan kita -- denominasi, berbagai pilihan, tata ibadah -- kita sebenarnya satu tubuh secara rohani dan mengenal Bapa surgawi yang sama (Efesus 4:4-6). Teladan dari para pendahulu kita dapat menjadi arahan yang menantang kita sebagai murid-murid Yesus di abad 21 ini.


Mari kita melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk menyatakan kesatuan hidup dalam Kristus. Kesatuan dalam perbedaan merupakan kesaksian paling efektif bagi dunia yang rusak oleh dosa ~ VCG


KESATUAN DI ANTARA ORANG KRISTIANI BERSUMBER DARI KESATUAN DENGAN KRISTUS

Imamat 7-9



Nats : Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. (Lukas 12:37)

Bacaan : Lukas 12:35-48


"Sekalipun saya tahu besok dunia akan hancur berkeping-keping, saya akan tetap menanam pohon apel kecil saya dan melunasi utang saya," kata Martin Luther.


St. Francis dari Assisi ternyata juga memiliki sikap serupa. Ia sedang memangkas tanaman di kebunnya ketika seseorang bertanya, apa yang akan dilakukannya seandainya ia tahu bahwa nanti sore ia akan meninggal. Ia menjawab, "Saya akan terus memangkas kebun sampai selesai."


Terus terang saya heran menyimak sikap mereka. Terasa kurang "pas" bagi tokoh sekaliber mereka. Terasa begitu sederhana jawaban yang diberikan. Namun, justru dari kesederhanaan itulah muncul pelajaran sangat berharga tentang kesetiaan.


Bagi Luther dan St. Francis, rutinitas sehari-hari adalah tugas ilahi. Tugas yang sakral. Perhatian mereka tidak ditujukan terutama pada apa yang mereka kerjakan. Hal yang tampak remeh seperti mengurus tanaman pun bernilai, sehingga mereka akan tetap setia melakukannya sampai mati. Mengapa? Mereka mempertimbangkan untuk siapa mereka melakukannya. Mereka memandang diri mereka sebagai hamba Tuhan, maka mereka melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia.


Apa dampaknya bila kita juga bersikap demikian? Pekerjaan sehari-hari -- mulai dari mengganti popok bayi, mengajar murid, melayani pelanggan, sampai memimpin negara -- semuanya menjadi aktivitas yang signifikan dan patut dilakukan dengan setia. Dan, jika kita melakukannya bagi Tuhan, bukankah kita tidak akan melakukannya dengan asal-asalan? -- ARS


KESETIAAN TERHADAP TUGAS SEHARI-HARI SEPATUTNYA MENJADI UNGKAPAN KESETIAAN TERHADAP TUHAN


Yohanes 11 : 17 – 44



Pada saat Tuhan Yesus datang ke dunia ini, murid – muridNya bertanya pekerjaan apa yang harus mereka lakukan dibumi. Tuhan Yesus berkata kepada mereka : percayalah kepadaKu. Tuhan menginginkan kita percaya sama Tuhan Yesus.

Banyak orang kristen memiliki iman marta, iman marta ini berpijak kepada LOGOS atau pengetahuan akan Firman Tuhan. Mereka hidup karena logos, banyak yang tahu bahwa hidup sesuai dengan logos itu sulit.

Setiap anak Tuhan harus hidup sesuai Rhema Tuhan, Rhema Tuhan itu membangkitkan kita. Oleh sebab itu minta Rhema Tuhan setiap pagi. Rhema Tuhan akan membuat segala sesuatu Janji Tuhan menjadi terjadi.

Marta tahu banyak mengenai tentang kebangkitan orang mati di akhir zaman, namun dia tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup membangkitkan Lazarus pada saat itu.

Saat ini banyak anak Tuhan tahu bahwa Tuhan berbicara dan memerintahkan sesuatu untuk dia pergi, namun anak Tuhan tersebut hanya diam saja. Banyak orang kristen yang cepat berbicara, cepat memberikan komentar, cepat bertindak seperti Marta. Orang kristen ini sedang tidak berada dalam ketepatan.

Maria, ia tetap duduk diam di rumah sampai Tuhan Yesus memanggil dia. Ia menunggu Tuhan Yesus memanggil dia, ini menggambarkan orang kristen yang berada dalam ketepatan.

Saya mempunyai seorang teman, ia suka memberikan perpuluhan ke gerejanya, ia memberikan perpuluhan ini secara rutinitas, dia tidak pernah tanya Tuhan mau persembahan perpuluhan ini mau diberikan kepada siapa ? Dia sadar karena ada 3 x kejadian, ketika ia akan memberikan perpuluhan itu ke gereja, amplop itu tiba - tiba hilang dan ketika ia pulang ke rumah amplop itu ada didalam tasnya. Lalu Tuhan berkata kepadanya : kamu sudah bisa mendengar suaraKu, tetapi kamu tidak tanya sama Aku, apa yang Aku mau untuk persembahan perpuluhan ini diberikan ? Berapa persen yang harus dia berikan untuk Tuhan ? Lalu Tuhan mau supaya teman saya berikan 25 persen dari gajinya untuk Tuhan, dia tanya uang itu mau diberikan ke siapa ? Dalam waktu 10 hari Tuhan membukakan tingkap - tingkap langit, berkat tercurah dengan derasnya, biasanya Tuhan memberkati dia sedikit. Iman Marta banyak mengandung kekecewaan, perdebatan, menyalahkan Tuhan. Banyak orang Kristen sering menyalahkan Tuhan.

IMAN MARIA
Yohanes 11 : 32 Maria datang ke Yesus dan tersungkur didepan kaki Tuhan. Maria menyembah Tuhan, Maria rindu Tuhan ada didekatnya selalu untuk menyelesaikan masalahnya. Sikap maria berbeda dengan sikap marta. Banyak orang diakhir zaman ini mempunyai iman seperti maria. Tuhan Yesus mencari maria - maria di akhir zaman, Tuhan sedih karena banyak menemui marta di akhir zaman.

Tuhan Yesus mengurusi hal - hal kecil dan Tuhan peduli dengan orang - orang miskin,yang hina dan tidak berguna di tengah masyarakat. Tuhan katakan mengucap syukur itu kunci untuk membalikkan keadaan. Amim.

pembelajaran

da yg menjawab, "Tuhan",
"Juruslamatku!",
"Raja",
semua sebutanNya sangat manis.
tapi, sudahkah qta memperlakukan Dia semanis pengakuan qta padaNya?


banyak yg cenderung memperlakukan Dia seperti hamba dari pada tuan. qta menuntut "berkati aqu, Tuhan", "lindungi aqu, Tuhan", "tolong aqu, Tuhan.."
apa ini salah? bukankah Tuhan sendir yg bilang, "mintalah maka kamu akan mendapatkan?" (matius 7:7). benar, tapi qta liat point'y. qta menuntut hak qta, tapi, apakah qta sudah melakukan kewajiban qta? ayo intropeksi diri. qta cenderung hanya bisa meminta, tapi, pernahkah qta berusaha menyenangkan hatiNya karna ketulusan? ada berita pait yg harus kau sadari, Tuhan tak membutuhkanmu, kau yg membutuhkan Dia. berhenti perlakukan Dia seenak'y. kau menuntut segala kebaikanNya, tapi kau cenderung melakukan hal yg menyakitkan hatiNya.

Tuhan bilang,
"jangan ada padamu Allah lain" (keluaran 20:3)
qta tahan mengobrol berjam-jam dgn pacar qta, tapi, qta untuk menyisihkan beberapa menit dan "mengobrol" dgn Tuhan sehari, seperti'y hal yg berat. qta bisa menerjang hujan untuk ke rumah pacar qta, tapi, sedikit saja halangan bisa buat qta gag ke greja.

Tuhan bilang, "jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu dgn sembarangan" (keluaran 20:7)
tapi qta bisa mengatakan "sumpah demi Tuhan" untuk memperkuat alibi qta, bahwa qta tak bersalah. 

Tuhan bilang "ingatlah dan kuduskanlah hari sabat" (keluaran 20:8)
tapi qta masih melakukan pekerjaan2 qta pada hari dimana seharus'y Tuhan menginginkan hari itu menjadi saat qta bersekutu denganNya. "tapi saya libur kerja hari senin, hari minggu saya harus kerja karna peraturan perusahaan" owh, saya gag bilang bahwa liburmu harus minggu.tapi, apa yg kamu lakukan saat kamu libur.itu yg penting. enam hari kamu harus bekerja, tapi pada hari ketujuh, kamu harus beristirahat. bukan masih ribet membwa pekerjaanmu ke rumah.

Tuhan bilang, "hormatilah ayah dan ibumu" (keluaran 20:12)
tapi qta tega membentak dan melawan saat mereka menasehati qta. oke, kadang mereka memang "sok tau" tapi itu gag bisa jadi alasan kuat kau boleh bersikap kasar pada mereka!

Tuhan bilang, "jangan membunuh" (kekuaran 20:13) tapi kau kerap membuat orang lain merasa tersisih dan mendiskriminasi mereka yg "kurang" menurutmu. membunuh gag selalu mengilangkan nyawa orang dgn pisau atau pistol. diskriminasimu bisa membunuh merka secara perlahan!
Tuhan bilang "jangan berzina" (kejadian 20:14)
tapi kau lebih senang memikirkan perkara duniawimu ketimbang takut akan Tuhan.
Tugan bilang, "jangan mengucapkan saksi dusta" (keluaran 20:16)
tapi kau tega mengatakan hal tak baik yg terkadang kau lebihkan, bahkan cenderung menjatuhkan yg lain agar kau terlihat lebih baik.

Tuhan bilang "jangan mengingini milik sesamamu" (keluaran 20:17)
tapi kau kerap iri hati bila kau melihat orang yg pangkat, kedudukan'y lebih darimu.
bila kau mengakui point2 di atas masih ada dalam hatimu, tanyalah pada dirmu, benarkah kau mengakui bahwa Dia Tuhanmu?

sadarilah, kau ada karna kasih karuniaNya. Dia sangat mengasihimu, Dia mengasihimu bukan karna Dia membutuhkanmu, Dia mengasihmu karna Dia menciptakanmu, karna Dia menganggapmu darah dagingNya, anakNya. jgn perlakukan Dia seenakmu. memaksaNya menuruti kehendakmu, menuntut dan menuntut kebaikanNya sedangkan kau kerap kali melukai hatiNya. kau menyalahkanNya atas hak buruk yg kau alami, tapi, sadarkah kau Dia lebih banyak memberimu kebaikan?
Dia mati di kayu salib untuk membuktikan kasihNya yg dalam padamu, Dia hapus dosamu. pantaskah kau mempersalahkan Dia terus saat kau merasa tak beruntung? kau di selamatkan karna kasih karunia, bukan karna kebaikanmu. belajarlah bersyukur dan memperlakukan Dia layak'y yg kau akui dalam doamu. Dia mengerti apa yg kau butuhkan sebelum kau menyadari'y. belajar senangkan hatiNya..

"Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
(Lukas 17:10).
Jbu

sebuah harapan

Tiba-tiba pintu ruang bersalin terbuka. Seorang dokter dengan pakaian khusus keluar. "Istri Anda dalam keadaan baik. Namun sayang keadaan bayinya membahayakan jiwa istri Anda. Ada satu hal yang harus Anda putuskan, keselamatan istri Anda atau bayinya. Saya tahu hal ini sulit, namun kami telah berusaha sekuat mungkin. Akhirnya kami harus menemui Anda, sebab keputusan Anda amat menentukan. Jika Anda sudah siap, silahkan kami dihubungi dan menandatangani formulir ini", setelah berkata demikian dokter tersebut memeluk bahu pria yang diajak bicara. Sorot matanya di balik kaca mata yang tebal memberi semangat pada pria yang tubuhnya gemetar.

Pria yang sedari tadi gelisah, sekarang bertambah gemetar setelah menerima berita yang meluncur dari mulut dokter yang memeluknya. Wajahnya jadi pucat seperti mayat. Butiran keringat dingin sebesar kacang kedelai bermunculan di dahinya. Mulutnya menganga, lidahnya kelu. Matanya nanar. Setelah berusaha menelan ludahnya, ia berusaha mengeluarkan kata-kata.

"Dokkkkter, .....mmm. bbberi kesempatan saaaya untuk berdoa".

Kepala dokter tersebut menggangguk, tanda setuju. Ruangan tunggu kelahiran bayi malam itu sepi menggigit, sinar lampunya nampak pudar. Suasana saat itu bisu dingin menutupi tembok sekeliling ruangan itu. Pria itu kemudian tertunduk. Wajahnya ditenggelamkan atas kedua telapak tangannya yang menopangnya. Suara tangis tertahan bercampur kepedihan dan rasa takut menimbulkan suara yang keluar dari mulutnya seperti suara berguman, tidak jelas. Suasa kembali sunyi . Kemudian ia perlahan bangkit, berjalan menuju perawat yang berdiri menunggunya.

"Suster, katakan kepada dokter, istri saya perlu diselamatkan, sedapat-dapatnya selamatkan juga anak saya. Saya telah melihat harapan."
Suster itu hanya menggangguk, kemudian menyodorkan sehelai lembaran formulir. Setelah ditandatangani. Ia kembali menunggu.

Persalinan berlangsung sulit. Dokter berupaya mengeluarkan bayi dari dalam rahim wanita yang sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan alat khusus, dokter tersebut mengupayakan kepala sang bayi dapat keluar terlebih dahulu. Namun tiba-tiba, crot.., darah segar muncrat disertai bola mata yang masih terikat ototnya keluar mengelantung, baru kemudian kepala bayi. Merasa berpacu dengan waktu, dokter makin berusaha keras untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi itu. Bunyi gemeretak tulang rawan bayi yang patah karena proses tersebut. Akhirnya, tubuh bayi yang mirip seonggok daging tersebut utuh keluar dari dalam rahim. Persalinanpun berjalan sampai tuntas.

Dokter segera memerintahkan seorang perawat agar membersihkan tubuh bayi tersebut dan segera dimasukkan kantong mayat. Namun Tuhan yang mendengar doa bertindak lain. Tubuh bayi yang masih berlumuran darah dibersihkan terlebih dahulu oleh perawat. Saat tangan sang perawat membersihkan tubuh bayi di bagian dada sebelah kiri, nampak denyut jantung yang lemah. Tanda kehidupan. Rupanya denyut yang lemah terlihat oleh sang perawat tersebut. Segera bayi tersebut di kirim ke ruang khusus.

Empat tahun kemudian, bayi itu tumbuh menjadi seorang anak mirip monster hidup. Ia di beri nama William Cutts. Jika bayi normal, diusia sebelas tahun telah belajar berjalan, tidak demikian dengan William Cutts. Ia baru belajar merangkak seperti anjing. Kepala bagian kanan agak besar, matanya yang kanan rusak berat, tidak mungkin bisa melihat. Bahunya miring. Menjelang remaja, jalannya miring seperti tiang hampir roboh. Dan kata dokter, otaknya tak akan sanggup berkembang alias tidak mungkin bisa belajar seperti manusia normal.

Sudut pandang dokter rupanya beda dengan kedua orang tuanya, mereka melihat harapan. Orangtuanya terus membesarkannya dengan penuh kasih sayang. "Kelak anakku akan dipakai Tuhan secara luar biasa, sebab aku yakin harapan itu ada", demikian doa kedua orangtuanya, setiap kali melihat William Cutts yang selalu kesulitan dengan menyelaraskan jalannya dengan bahunya. Tuhanpun mewujudkan harapan anak-anakNya.

Tepat pada waktuNya, William Cutts bersimpuh di kaki- Nya, satu ayat yang dipegangnya yang menjadi dasar panggilannya, "Justru di dalam kelemahan kuasa-Ku menjadi sempurna", II Korintus 12: 9. Inilah sumber pengharapan baginya.
Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepada-Nya. Tuhan pun membuktikan janjiNya. Apa yang tidak dipandang oleh dunia, dipakai Allah secara luar biasa. Dengan segala keterbatasannya, William Cutts maju untuk taat. Harapan demi harapan terkuak setelah ia taat melangkah.

Setelah menyelesaikan sarjananya di sekolah theologia, ia menjadi utusan misi ke Irian Jaya, Indonesia. Tuhan meneguhkan janjiNya, dalam kelemahan kuasa-Nyata nyata. Tiap langkah pelayanan William Cutts, Tuhan meneguhkan dengan mujizat-Nya. Semua ini diawali dengan orang yang melihat harapan dan mempercayai harapan di dalam Yesus itu pasti ada dan tidak pernah sia-sia.

William Cutts telah menyaksikan apa makna hidup di dalam pengharapan yang berlimpah di dalam Kristus!

Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu, adalah;

- Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.
- Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.
- Harapan selalu memberikan peluang, kemungkinan dan kepastian ada pemulihan kembali saat kehidupan dirasa seperti buluh yang patah atau sumbu hanya tinggal asap.

Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..

Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!
Harapan yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai. Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.

Dan harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan (ay. 6).
Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?" Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.

Bacaan Setahun : Yesaya pasal 16 sampai 18



Nats : Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya? (Hagai 2:4)

Bacaan : Hagai 2:11-15


Kekristenan memang tidak mengultuskan gedung gereja dan segala barang yang ada di dalamnya. Sebab semuanya itu bukan azimat atau benda keramat, melainkan benda mati biasa yang bisa rusak dan hancur, tidak punya kekuatan apa pun. Walaupun demikian, bukan berarti kita bisa bersikap sembarangan dan tidak perlu menjaganya, karena gereja adalah tempat kita beribadah kepada Tuhan.


Hal itu jugalah yang Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel ketika mengizinkan Hagai membangun Bait Suci. Tuhan meminta agar pembangunan tersebut dijauhkan dari hal-hal najis, termasuk segala persembahan bagi pembangunan Bait Suci tersebut. Bait Suci memang hanyalah sebuah bangunan yang dapat dihancurkan, tetapi itu tidak membuat Allah membiarkan bangsa Israel membangunnya secara sembarangan. Allah menghendaki agar pembangunan Bait Suci dijalankan dengan kekudusan. Sebab Bait Suci adalah lambang kehadiran, kemuliaan, dan kekudusan Allah.


Allah mau agar kita pun menjaga kebersihan dan kekudusan gereja. Banyak hal yang sebenarnya dapat kita perbuat, bahkan dari hal-hal kecil. Misalnya menjaga kebersihan kamar mandi, tempat parkir, atau ruang ibadah, tidak membuang bungkus permen atau ludah sembarangan, tidak makan dan minum di ruang ibadah. Kita dapat juga menjaga dan merawat barang-barang yang ada di gereja seperti mimbar, kursi, dan alat-alat musik.


Mari kita buat gedung gereja dan segala perlengkapannya bersih dan asri, bukan hanya supaya enak dipandang, melainkan juga agar lambang kekudusan-Nya tetap tampak -- RY


JAGALAH KEKUDUSAN RUMAH TUHAN DENGAN BERSIKAP DAN BERTINDAK KUDUS

berkat

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !! 

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. demikian juga dirimu. kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu. 

AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain? 
Bukankah AKU udah menyediakan suksesmu sendiri? 
Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain. 

Jadilah seperti air..Selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas. 

Anak-Ku,,,jangan mau dikalahkan oleh keadaan,,tetapi kalahkan keadaaan !!

Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.

Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman. 

Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!