Search This Blog

Saturday, December 18, 2010

(GENERASI TERAHKIR/PENUNTAS) 1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)

Ibrani 11 berbicara banyak tentang iman, dan dijelaskan tentang warisan iman yang luar biasa. Namun seringkali kebanyakan orang sulit untuk bisa melihat dan mempercayai apa yang tidak kelihatan itu, manusia cenderung selalu melihat “casing” (apa yang terlihat oleh mata). Ada warisan iman yang sebetulnya Tuhan berikan dari zaman dahulu kala dari generasi ke generasi, mulai dari Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, dan yang lainnya. 
Sampai pada (Ibrani 11.ayat 32) Paulus mengatakan tidak cukup waktu untuk menjelaskan satu persatu pahlawan-pahlawan iman yang ada di Alkitab. Di Ibrani. ayat yang ke 33-40 merupakan ayat yang cukup mengagetkan saya, bagaiman iman mempunyai kuasa yang luar biasa.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyoroti apa yang ditulis pada (Ibrani.ayat 40b) “...tanpa kita mereka tidak dapat sampai pada kesempurnaan”. Apa maksud dari ayat ini? Saudara, banyak hamba-hamba Tuhan yang mendapatkan bahwa kita ini adalah Generasi Terakhir, kalau di gereja ini kita menyebutnya dengan Generasi Jawaban Doa (The Answered Prayer Generation), ada juga yang menyebutnya dengan Generasi Penuntas. Apapun sebutannya yang pasti kita memang adalah generasi akhir. Tanpa kita maka iman dari pahlawan-pahlawan iman yang terdahulu tidaklah sempurna.
Saudara, banyangkan kita ada dalam gelanggang pertandingan lari estafet. Biasanya kita akan menaruh pelari yang larinya paling cepat di depan atau kita tempatkan paling belakang? Strategi yang umumnya digunakan untuk bisa memenangkan pertandingan yaitu dengan menempatkan pelari yang paling cepat di belakang, karena dia yang akan menentukan akhir pertandingan tersebut. Pelari terakhir harus paling cepat, paling hebat, paling kuat dan kita sebagai generasi jawaban doa yang akan menjawab semua kegenapan janji Allah itu ditaruh di akhir. 

Sadarkah saudara bahwa kita dilahirkan di generasi ini untuk menjadi pelari terakhir. Tanpa kita orang yang sudah lari dari dahulu tidak bisa menang, tidak bisa sempurna. Bayangkan jika dalam suatu pertandingan yang sulit, kemudian pada saat-saat terakhir diserahkan ke kita untuk menyelesaikannya. Pasti kita akan merasa tertekan, bingung dan stres, karena yang terakhir biasanya paling sulit, waktu yang diberikan juga semakin singkat, dan akan terjadi percepatan.

Tuhan telah pilih kita menjadi pelari terakhir dalam pertandingan iman ini. Tongkat estafet iman telah diberikan kepada kita. Kita harus sadar dengan hal ini. Jika kita sudah dipilih menjadi generasi Terakhir maka Tuhan tahu bahwa kita mampu menyelesaikan pertandingan iman ini dengan baik. Sebagai pelari terakhir tidak mungkin kita bersantai-santai. Justru pelari terakhir harus berusaha lebih keras untuk bisa memenangkan pertandingan tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana jika kita sebagai pelari terakhir tetapi kita tidak menyadarinya, kita hanya bersantai-santai saja, maka pelari-pelari sebelum kita akan sangat kecewa, kesal dan marah, karena apa yang mereka perjuangkan sebelumnya akan sia-sia. Oleh karena itu kita memerlukan iman untuk bisa menyadari dan memahami bahwa kita adalah generasi akhir.Amin.
Tuhan firman Mu sudah aku sampaikan sekarang giliran-Mu.Amin.

No comments:

Post a Comment