Search This Blog

Wednesday, January 5, 2011

Mengapa Kita Bersyukur?


Monday, 07 December 2009 09:58
Lukas 5:29, "Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia." Lewi pemungut cukai dapat menjadi pengikut Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Lewi ini dapat menjadi contoh bagi kita. Dia melakukan suatu perjamuan yang besar. Jika Alkitab berkata bahwa itu ’besar’, berarti itu adalah ukuran yang besar. Lewi melakukannya bukan sekadarnya, tidak kecil-kecilan. Tidak!

Dan, yang diperbuat Yesus bagi Lewi adalah: TUHAN tidak membalaskan dengan hal-hal yang duniawi: tidak dengan harta, jabatan atau ketenaran. Tetapi, Yesus berkata "ikutlah Aku". Dan, panggilan itu bermakna sangat dalam buat Lewi. Yang pada akhirnya, dampaknya membuat Lewi dipakai dengan luar biasa.

Kita telah mendapatkan anugerah karena boleh mengikuti Yesus. Sementara dunia ini sedang mencari kebenaran dan keselamatan, justru hari ini kita dipanggil oleh Kristus. Dan hal ini lebih besar dari apapun di dunia ini: lebih dari rumah besar, lebih dari mobil mewah dll. Sisi yang lain adalah suatu penghormatan kepada Tuhan karena kita dipanggil begitu terhormat.

Apa yang akan kita lakukan? Mari kita ikuti perbuatan Lewi: "mengadakan perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya." Tanpa malu-malu Lewi memproklamirkan bahwa: "aku adalah pengikut Yesus Kristus."

Sebaliknya, kita sering malu-malu memproklamirkan iman kita kepada Kristus; saat ada di kantor atau di lingkungan kita. Seharusnya kita dapat mengikuti perbuatan Lewi ini: melakukan yang besar bagi Tuhan, tidak hanya sekadarnya, tidak hanya kecil-kecilan.

Dengan apa pun yang kita miliki: harta, talenta kita. Apa yang menjadi makna perbuatan Lewi tersebut? Artinya adalah mengucap syukur. Bersyukur atas kebaikan Tuhan. Apakah kita mau mengucap syukur secara terbuka? Tidak hanya menjadi seorang Kristen, tidak hanya memberi dengan harta kita.

Tetapi dengan seluruh hidup kita memproklamirkan dan bersaksi bahwa: saya adalah pengikut Kristus. Tidak masalah apakah kesaksian iman ini membuat kita tertekan, terancam, dilecehkan, direndahkan, difitnah, mengalami perkara yang sulit. Tidak masalah selama kita tetap diakui Kristus sebagai pengikut-Nya dan kita tetap setia mengikut Dia. Segalanya penderitaan itu tidak sebanding dengan hidup kekal yang Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan akan melipatgandakan "dua kali lipat" bagi kita. Ukuran "dua kali lipat" ini merupakan upah yang sangat besar.

Jangan pernah berhenti untuk bersyukur! Mengapa Lewi (kita) bersyukur?
1. Lukas 5:27, Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Karena dia berhadapan dengan Pribadi yang selama ini dia cari. Karena ada Yesus dalam hidupnya mulai saat itu.

Walaupun dia seorang kaya dan terhormat (= seorang pemungut cukai: orang kaya, terhormat dan terkenal di masa itu), dia otomatis mau mengikut panggilan Kristus. Kita patut mengucap syukur karena Yesus ada di dalam hidup kita. Karena DIA lebih besar dari harta, lebih besar dari jabatan dan apa pun yang kita miliki. Jika kita selalu bersyukur dalam segala keadaan maka Tuhan akan menjawab setiap kerinduan kita.

2. Lukas 5:28, "Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia."
Karena Lewi telah melewati banyak perkara dalam hidupnya. Dan, dia melihat Yesus sebagai Pribadi yang lebih besar dari apa pun perkara itu. Kita telah melewati banyak perkara dalam hidup, baik perkara yang sangat sulit; dan kita telah mengalami perbuatan Tuhan yang melepaskan kita dari semua kesulitan tersebut. Hal ini patut dan harus kita syukuri.

Jika Tuhan Yesus sudah menyertai hidup kita di masa lalu dan melepaskan kita dari semua kesulitan, maka Tuhan juga akan menyertai kita saat ini dan seterusnya seturut waktu dan kehendak-Nya.

No comments:

Post a Comment