Search This Blog

Wednesday, January 5, 2011

Bendahara yang Tidak Jujur


Wednesday, 01 December 2010 08:52
Bendahara yang diceritakan Yesus dalam perumpamaan di Injil Lukas 16:1-9, adalah seorang yang jahat/licik. Ia adalah seorang pegawai yang dipercaya, tetapi ia tidak becus dalam mengurus perusahaan tuannya.
 
Di tanah Palestina banyak tuan-tuan tanah yang biasanya tidak bekerja sendiri, termasuk tuan ini. Perusahaannya telah di percayakannya kepada bendahara itu untuk mengurusnya. Rupanya bendahara itu telah terbiasa mencuri.

Para penghutang jug adalah orang-orang jahat/licik. Tidak diragukan bahwa mereka berhutang uang sewa kepada tuan tanah itu. Sewa biasanya dibayarkan bukan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk benda. Bendahara menyadari bahwa ia akan kehilangan pekerjaan, karena itu ia mempunyai ide cemerlang. Ia memalsukan pos pemasukan dalam buku kas sehinga para penghutang dapat menuliskan jumlah jauh di bawah yang seharusnya mereka bayar.

Tuan iu sendiri agaknya juga dapat digolongkan sebagai orang jahat/licik juga, karena ia bukannya dikejutkan oleh seluruh peristiwa itu, ia malah memuji otak yang cerdik yang ada di balik peristiwa itu (bukan memuji ketidakjujuran bendahara tersebut).

Beberapa pelajaran yang kita dapat melalui perumpamaan ini:
• Orang yang benar-benar hidup di dalwm Kristus baru bisa hidup benar-benar jujur.
Dunia mengajarkan kita untuk berlaku cerdik tanpa memikirkan ketulusan. Yang kuat memakan yang lemah, yang kuat dan mampu bertahan akan menang. Kristus menghendaki kita cerdik tapi disertai ketulusan, hati yang takut akan Tuhan. Orang-orang yang mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh, hidup dialam Tuhan, baru bisa hidup jujur di hadapan Tuhan dan sesama.

• Orang yang hidup di dalam Kristus akan memanfaatkan apa yang ada padanya, bukan menyalahgunakannya.
Setiap orang percaya adalah 'bendahara-bendahara' atas apa yang Tuhan sudah percayakan, baik itu kedudukan, karier, harta benda, keluarga, dll. Apapun yang kita miliki adalah milk Tuhan. Kita hanya berhak memanfaatkannya, dan itupun harus sesuai dengan petunjuk Tuhan dan untuk kemuliaanNya, bukan untuk didalahgunakan, apalagi untuk melakukan hal-hal yang berdosa dan menyakiti Tuhan.

 Orang yang hidup di dalam Kristus harus sadar bahwa suatu saat akan dituntut bertanggung jawab.
Bendahara ini sudah biasa mencuri, tidak jujur, sudah banyak keuntungan yang didapat, sudah 'gemuk' dengan ketidakjujurannya. Pada saatnya tuan itu mengetahui kecurangannya, ia dituntut bertanggung jawab lalu ia dipecat.
 
Setiap orang percaya, pada waktunya nanti akan dituntut tanggung jawabnya oleh Sang Hakim Agung. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam menjalani hidup ini, isilah dengan hal-hal yang bernilai kekal. Jadilah bendahara-bendahara Allah yag jujur, baik dan memanfaatkan apa yang Allah titipkan pada kita dengan penuh tanggung jawab

No comments:

Post a Comment