Search This Blog

Friday, March 18, 2011

Sebab Aku Punya Tujuan

Sebab Aku Punya Tujuan


Renungan: Sebab Aku Punya TujuanTidak tahukah kamu… Kita hidup di tengah-tengah kebangunan rohani di mana janji-janji Tuhan digenapi. Tapi tidak banyak orang yang mengetahui hal itu. Tidak banyak orang yang peduli dan menganggap bahwa hal itu adalah hal yang tidak istimewa.

Atau bisa saya katakan waktu-waktu ini adalah momen yang sangat menentukan. Momen dimana apabila kita melewatinya maka kita kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita. Kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Saya menghargai setiap waktu yang saya hidupi, karena saya tahu ada waktu-waktu tertentu dimana saya harus melakukan sesuatu. Saya berusaha untuk peka terhadap apa yang dinamakan dengan waktu itu, karena saya tidak mau kehilangan momen dalam hidup saya.
Setiap hari, tanggal, bulan, dan tahun mempunyai makna bagi saya. Saya selalu suka menamai suatu tahun, bulan atau tanggal. Tahun 2001 ini misalnya saya beri nama tahun pembaharuan, tahun 2002 saya sebut sebagai tahun karunia, dan tahun 2003 saya sebut tahun kesempurnaan. Bahkan saya menjadikan tanggal 7, 17, 27 sebagai hari yang istimewa, bukan berarti saya memberhalakan sesuatu, atau menganggap hari ini lebih penting daripada hari-hari yang lain, tahun-ini lebih penting dari tahun yang lain. Saya kira semua hari adalah hari yang baik, karena semua hari telah Tuhan jadikan untuk kita.
Tetapi di sini saya ingin menekankan kepada teman-teman semua bahwa saya adalah orang yang senang memperhatikan waktu. Karena dengan begitu saya lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu atau untuk menjadi yang terbaik dalam hidup saya. Waktu adalah sesuatu yang sangat penting. Dan kita hidup di dalamnya. Tapi seringkali banyak orang tidak tahu waktu-waktu yang telah disediakan Allah baginya. Banyak orang tidak tahu kapan untuk memulai sesuatu yang Allah ingin dia lakukan? Banyak orang yang tidak tahu apa kehendak Allah dalam hidup mereka? Sehingga mereka kehilangan waktu-waktu Allah dalam kehidupan mereka.
Tidak tahukah kamu… bahwa saat-saat ini kita hidup di dalam peperangan yang besar antara Allah dengan iblis. Tahukah kamu di pihak siapa sekarang kamu berada? Kamu tidak bisa hidup dan tinggal di tengah-tengah peperangan. Kamu harus memilih salah satu pihak, pihak Allah atau pihak iblis. Allah membenci orang yang suam-suam, Dia benci kepada kemunafikan. Kita tidak bisa berkata setengah untuk Allah dan setengah lagi untuk dagingku. Tidak bisa!! Allah tidaak mau kompromi dengan apa yang dinamakan kejahatan.
Renungan: God vs DevilBenar, Dia mengasihi kita dan Dia mau agar kita diselamatkan, tetapi Dia tidak mau berkompromi dengan dosa. Banyak orang yang saat ini berkompromi dengan dosa-dosa mereka dan berharap agar mereka tetap layak di hadapan Tuhan. Saya sering melihat mereka mengaku hidup sebagai anak-anak Tuhan tetapi kelakuan mereka seperti anak-anak drakula, yang di kala siang seperti malaikat dan di waktu malam berubah menjadi mahluk yang sangat jahat.
Saya adalah manusia berdosa, dan saya tetap berbuat dosa. Tapi saya tidak mau hidup di dalam dosa-dosa saya selamanya, dan saya tidak mau berkompromi dengan dosa. Bagi saya kemunafikan adalah kata yang paling muak saya dengar bila diucapkan. Jujur saya sedih melihat orang-orang yang munafik, yaitu orang-orang yang menyatakan dirinya bahwa mereka tidak membutuhkan Allah dalam hidup mereka. Orang-orang yang senang hidup di dalam dosa adalah orang-orang yang mengatakan kepada Allah, "Aku tidak butuh Engkau, aku ingin menjalani keinginanku sendiri".
Mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui bahwa Allah meminta setiap pertanggungjawaban mereka nanti pada hari penghakiman. Saya sudah memilih bahwa saya ada di pihak Allah.Dan saya menanyakan kepada teman-teman semua pada saat ini, dimana posisi anda berada. Pihak Allah atau pihak iblis? Dan saya katakan tidak ada jalan tengah. Pihak Allah atau pihak Iblis. Dimana kau berada, hanya kau yang mengetahuinya.
Kita hidup dalam pertandingan. Kita tidak hidup di dalam dunia yang tak jelas tujuannya, tetapi kita hidup di dalam suatu pertandingan. Setiap orang yang ikut dalam pertandingan pasti ingin meraih yang terbaik pada saat ia bertanding, pasti ia ingin meraih gelar kejuaraan. Dalam pertandingan hanya ada dua pilihan, menjadi pemenang atau menjadi pecundang. Apa yang saya coba jelaskan di sini saudara-saudara yang kekasih, ada di antara kita yang sudah mengetahuinya dan sebagian lagi yang sama sekali belum mengetahuinya. Yaitu hidup kita semua mempunyai arti. Hidup kita semua menjadi ajang pertandingan antara Allah dan si iblis.
Allah ingin memenangkan kita agar kita boleh diselamatkan dan beroleh hidup di dalam kelimpahan, sedangkan iblis ingin mencuri hidup kita, membunuh hidup kita dan akhirnya membinasakan hidup kita di dalam api neraka. Bahkan saat ini mungkin iblis mencoba membinasakan dirimu dengan cara membuat hatimu keras terhadap firman yang diberitakan. Dia berbisik "Jangan dengarkan dia, tahu apa dia, dia kan hanya anak muda yang sok tahu". Saya tidak peduli apa yang coba iblis lakukan di tempat ini atau yang coba ia katakan mengenai saya, atau setiap dakwaannya terhadap saya, yang terpenting bagi saya adalah memberitakan kebenaran dan mengijinkan Roh Kudus bekerja.
Semanis apapun iblis berpose di hadapan Anda, iblis ingin hidup anda hancur, masa depan anda berantakan, keluarga anda hancur, studi anda hancur, dan segala kepunyaan anda binasa. Tetapi semuanya belum terlambat kalau saudara saat ini menyadari keberadaan anda yang jauh dari Tuhan dan memutuskan untuk bertobat dan hidup di dalam kebenaran firman-Nya. Belum terlambat dan Tuhan masih mau menerima saudara, karena pintu anugerah itu belum tertutup. Tapi kalau anda masih bersikeras untuk hidup di dalam hidup anda yang sia-sia, Allah tidak akan memaksa anda untuk bertobat. Tapi yang pasti kehidupan anda, saya katakan berada di dalam maut, berada di dalam kutuk. Itu pilihan yang bisa saudara pilih pada hari ini.
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" – Ibrani 4:7

No comments:

Post a Comment