Search This Blog

Sunday, February 27, 2011

puasa 2


Menurut buku James Lee Beall, peralihan pemusatan dari makanan kepada Allah yang dicapai melalui puasa memang disengaja. Pilihan untuk tidak makan maksudnya adalah agar kita memperhatikan sesuatu yang lebih penting. Arti sederhana mengenai puasa dinyatakan oleh perkataan bahasa Yunani, nesteia yang terdiri dari dua akar kata ; awalan negatif ne dan kata kerja esthio, makan. Seringkali perkataan ini diterjemahkan sebagai berpantang makan secara sukarela.
Sementara itu ada dua perkataan Bahasa Ibrani yang mempunyai hubungan dengan perbuatan puasa. Pertama memiliki arti “berpantang semua makanan jasmani untuk tubuh.” Pemahaman kedua menggambarkan akibat berpuasa yakni “penderitaan jiwa.” Apabila digabungkan kedua pernyataan itu mengandung pengertian menghilangkan kesenangan tubuh secara sukarela dan merendahkan jiwa untuk maksud-maksud rohani.
Puasa menurut iman Kristen dikenal sebagai salah satu cara untuk meningkatkan doa. Banyak tokoh yang mengenal rahasia berpuasa untuk memperoleh nilai rohani. Mereka mengkhususkan diri untuk berdoa dan berpuasa. Sebut saja Yesus Kristus sendiri, Rasul Paulus, Daniel, Ester, Daud, Hana, Elia dan lain-lain. Para tokoh berpantang makan tidak hanya untuk melepaskan mereka agar mampu memusatkan perhatian kepada Allah namun juga memperluas kemampuan menerima dan mengerti secara rohani sesuatu yang tak diperoleh dalam kehidupan rutin.
Menurut James dalam bukunya dikatakan bahwa semua kehidupan harus ditetapkan menurut kenyataan rohani. James melandasi hal itu dari Khotbah di Bukit. Yesus Kristus dalam khotbah itu menguraikan secara terperinci mengenai kehidupan yang seimbang, Allah adalah pusatnya dan semua yang dilakukan oleh kita terpancar dari dalam hubungan hati kita dengan DIA. Lebih jauh James menulis bahwa ada tiga tindakan yang diperlukan dalam menyeimbangkan kehidupan. Pertama ; setiap manusia mesti berbuat baik (memberi sedekah), kedua adalah hubungan yang akrab dengan Allah melalui Doa dan yang ketiga merupakan Disiplin pribadi dimana puasa dipakai sebagai gambaran pengendalian diri. Yesus mengajarkan bahwa hidup dalam KerajaanNYA memerlukan keseimbangan yang benar dalam menjalankan ketiga hal diatas.
Ketaatan kita akan membawa kepada suatu perjalanan hidup yang seimbang dimana petunjuk-petunjuknya dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan terhadap Allah harus dilakukan secara diam-diam. Hindarilah sikap memamerkan diri. Kedua, janganlah kita meniru orang-orang yang menekankan tujuan-tujuan luar. Mesti diingat bahwa memberi sedekah, berdoa dan berpuasa sesungguhnya merupakan Perkara Batin. Yang terakhir, harapkanlah hasil dari Allah saja sebab DIAlah yang memberi pahala kepada orang yang taat dalam Iman. Secara singkat, Berpuasalah untuk TUHAN
Dalam buku terbitan kalam hidup ini ia juga menjelaskan bagaimana orang Kristen semestinya berpuasa. Menurutnya sedikitnya ada tiga jenis puasa yakni :
1. Puasa Total ; Tidak makan dan minum sama sekali (Kis 9:8,9 ; Esther 4 : 16
2. Puasa Supernatural ; Puasa tidak makan dan tidak minum 40 hari lamanya (Ulangan 9:9,15-18)
3. Puasa Normal ; adalah berpantang terhadap makanan sama sekali (Lukas 4:2)
Dari pemaparan sederhana itu sepertinya telah cukup jelas bahwa umat Kristen juga diharapkan dapat melakukan puasa. Hanya saja Puasa yang dijalani dilakukan dengan diam-diam. Menurut iman Kristen dengan dilakukan secara tersembunyi maka IA akan melihat hati, memeriksa sikap dan dorongan batin umatNYA.
Secara pribadi meski tidak serutin para tokoh, saya sangat meyakini bahwa dengan Puasa segala sesuatu pasti TUHAN jawab. Pengalaman rohani yang pernah saya alami ketika belum lagi dikaruniai oleh anak. Saya sudah konsultasi kemana-mana, dokter biasa-biasa sampai dokter-dokter terkenal di bidang kandungan. Hasilnya semua nihil. Pergumulan saya itu ternyata terjawab dengan PUASA yang saya lakukan bersama isteri. TUHAN mendengar doa puasa kami. Seorang putera ganteng DIA beri setahun lalu. Inilah sebuah bukti nyata bahwa Puasa itu dapat mendekatkan diri kita kepada TUHAN dan pahalanya pasti TUHAN berikan.
Selamat menyongsong Ibadah Puasa buat rekan-rekan umat Muslim di tanah air. Semoga amalan yang dilakukan diterima oleh Yang Maha Kuasa.

No comments:

Post a Comment