Search This Blog

Sunday, February 27, 2011

Doa dan Puasa


Ringkasan Kotbah Yusman Swardana

Ibrani 3:15-16
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?

Ada satu pertanyaan yang sering muncul ketika kita sedang berbicara mengenai puasa, “Apakah berpuasa itu merupakan suatu keharusan bagi setiap orang kristen?” Marilah kita melihat di dalam Matius 6:1, Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Tuhan Yesus berkata, “kewajiban agamamu”. 

Ada 3 kewajiban orang percaya:“Memberi”, “Berdoa”, dan “Berpuasa”. 
Hal ini mempunyai arti bahwa “puasa” merupakan suatu kewajiban bagi setiap kita. 
Arti dari “puasa” adalah, menjauhkan diri dari makanan dengan maksud dan tujuan rohani yaitu, kita dibawa lebih mendekat lagi kepada Tuhan. 
Ada beberapa motivasi yang salah dalam hal berpuasa :
- Berpuasa agar keinginannya lebih cepat dijawab oleh Tuhan.
- Berpuasa dengan tujuan menurunkan berat badan atau “diet”.
- Berpuasa agar dilihat sebagai orang kristen yang taat.
- Berpuasa hanya karena mengikuti program gereja.
Beberapa bentuk puasa yang dapat menjadi contoh bagi kita adalah :
- “Puasa biasa”, berpuasa dengan tidak makan tetapi minum air putih.
- “Puasa penuh”, berpuasa dengan tidak makan dan minum selama 24 jam.
- “Puasa sebagian”, berpuasa dengan tidak makan makanan tertentu.
Ada banyak orang bertanya tentang berapa lama orang kristen berpuasa. 
Kita tidak memiliki ketentuan berapa lama kita harus berpuasa, karena semuanya itu tergantung dari diri dan hati kita masing-masing.

Mengapa kita sebagai orang percaya melakukan puasa ?

1. Puasa untuk pemulihan pertobatan kita.
Yunus 3:4-5
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru:“Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Ketika Tuhan melihat kejahatan orang Niniwe, Tuhan menjadi marah dan DIA akan menghancurkan kota itu. Tetapi orang Niniwe percaya kepada Tuhan dan sadar akan segala dosa yang telah dilakukannya. Maka mereka mengambil satu tindakan yaitu “berpuasa”. Seluruh orang Niniwe meminta ampun kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mereka “berpuasa” baik orang dewasa maupun anak-anak. Karena mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan mengampuni kesalahan mereka.
Yunus 3:10 
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Jika pada hari ini kita berbuat kesalahan dihadapan Tuhan dan kita mendengar suara-Nya, bertobatlah dan janganlah kita mengeraskan hati kita. 

2. Puasa untuk memenangkan persoalan-persoalan yang berat.
II Tawarikh 20:3-4
Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
Pada saat bani Moab dan bani Amon bersama-sama dengan sepasukan orang Meunim datang untuk berperang, Yosafat menjadi takut. Dia menghadapi suatu masalah yang besar yaitu peperangan. Saat menghadapi masalah itu, Yosafat tidak mencari pertolongan lain, tetapi dia mengambil keputusan untuk mencari Tuhan dan melakukan puasa. Ada kemenangan bagi Yosafat dan kaum Yehuda ketika mereka menghadapi musuh mereka, 
karena Yosafat berpuasa dan mengandalkan Tuhan di dalam kehidupannya.

II Tawarikh 20:27
Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.
Masalah dan persoalan seberat apapun yang kita hadapi pasti ada jalan keluar dan kemenangan, jika kita percaya dan mengandalkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita.

3. Puasa untuk mencari kehendak Tuhan.
Kisah Rasul 9:9
Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Saulus adalah orang Farisi, dia memiliki pendidikan agama yang tinggi. Tetapi dia adalah pembunuh orang-orang percaya / kristen.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, tiba-tiba ada cahaya yang memancar dari langit mengelilingi Saulus dan dia menjadi buta.
Kisah 9:15 
Tetapi firman Tuhan kepadanya:“Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”
Pada saat Saulus berdoa dan berpuasa, dia tahu dan mengerti apa tujuan dari hidupnya. Mungkin kita tidak mengalami keadaan yang sama dengan Saulus, tetapi kita binggung dalam menentukan pilihan kita, baik itu pekerjaan, pelayanan, atau apapun. Andalkanlah Tuhan, karena DIA adalah penasehat yang ajaib bagi setiap kita.

4. Puasa untuk mematahkan belenggu kemiskinan.
Yoel 1:14
Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
Di dalam kitab Yoel semua penduduk yang mengalami kemiskinan diajak untuk berdoa dan berpuasa, dan Tuhan menurunkan berkat bagi mereka.
Biarlah dalam bulan puasa ini kita mengalami berkat, mujizat, dan kuasa-Nya di dalam setiap kehidupan kita. 

Lebih lanjut tentang: Doa dan Puasa 

No comments:

Post a Comment